ST. ATHANASIUS DARI ALEKSANDRIA

𝘜𝘴𝘬𝘶𝘱; 𝘗𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶 𝘐𝘮𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘋𝘰𝘬𝘵𝘰𝘳 𝘎𝘦𝘳𝘦𝘫𝘢; 𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳 𝘴𝘦𝘬𝘪𝘵𝘢𝘳 296; 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘱𝘢𝘥𝘢 373.

  • Kemungkinan lahir di Aleksandria antara tahun 296 dan 298;
  • 318-320 Arius menuduh Uskup Alexander (Uskup Aleksandria) sebagai penganut bidat Sabelianisme;
  • 318 Athanasius menulis dua risalah "Contra Gentes" dan "De Incarnatione" saat masih menjadi Diakon, sebelum muncul paham Arianisme;
  • Arius yang sebelumnya telah dikucilkan dalam lingkungan Gereja Mesir melalui Sinode Uskup-uskup Mesir dan Libya memperoleh perlindungan dari Eusebius Uskup Nicomedia (Kepatriarkhatan Konstantinopel);
  • 325 ikut Konsili Nicea I, Athanasius menjadi sekretaris dan penasihat teologis untuk Uskup Alexander meski masih berstatus Diakon. Konsili ini menetapkan penggunaan homoousion yang menunjukkan keilahian Kristus;
  • 5 bulan setelah Konsili Nicea I, Uskup Aleksandria Alexander meninggal dan menunjuk Athanasius muda sebagai penerusnya;
  • Akhir tahun 330 Eusebius Uskup Nicomedia mengirimkan surat pada Athanasius yang berisikan pembelaan mengenai Arius. Kaisar Konstantin juga membujuk Athanasius agar menerima Arius;
  • 328 Athanasius ditahbiskan menjadi uskup sebelum mencapai usia kanonik tiga puluh tahun;
  • Pada tahun-tahun pertama masa episkopatnya Athanasius menunjuk hirarki bagi Gereja Ethiopia yang baru berdiri;
  • Athanasius berketetapan tidak akan menerima siapapun yang menolak keilahian Kristus;
  • Eusebius Uskup Nicomedia menyerang beberapa kebijakan Athanasius serta menganggap ia belum memenuhi usia untuk menjadi Uskup;
  • 337 Kaisar Konstantin meninggal dan penerusnya yang dikenal sebagai Konstantin muda mengembalikan Athanasius ke Tahta Aleksandria;
  • 335 Athanasius diadili di Synod of Tyre yang diprakarsai Kaisar Konstantin. Merasa dicurangi, di tengah sinode ia melarikan diri dan menghendaki pengadilan yang adil;
  • 336 Athanasius diadili lagi dan dihukum ke pengasingan di Treves selama dua setengah tahun. Selama ia dihukum, Tahta Aleksandria dibiarkan kosong;
  • Tiga minggu kemudian Athanasius tiba di Roma dan meminta agar Gereja ikut campur tangan;
  • 336 Arius meninggal;
  • 340, kaum Eusebian menyusupkan Gregory dari Kapadokia ke Tahta Aleksandria dan memaksa Athanasius untuk melarikan diri;
  • 344 Athanasius pindah ke Naissus di Mysia, lalu pindah lagi ke Aquileia;
  • Paus Julius mengadakan sinode di Roma yang hasilnya menyatakan bahwa Athanasius tidak bersalah;
  • Kaum Eusebian mendatangi Antiokhia dan menggalang dukungan agar Athanasius tidak bisa kembali menduduki Tahta Aleksandria;
  • 343 Athanasius pindah dari Roma ke Gaul untuk bertemu Hosius, pembela iman yang kuat dari Barat; Pada tahun yang sama Konsili Sardica diadakan atas keinginan Uskup Roma, dan sekali lagi Athanasius dinyatakan tidak bersalah;
  • Kaisar Konstantin muda menyatakan bahwa jika Athanasius kembali ke Aleksandria, maka ia akan dihukum mati;
  • 345 Gregory dari Kapadokia yang menduduki Aleksandria meninggal;
  • 352-354 Paus Liberius mendukung Athanasius, namun pada 354 atas desakan kaum Eusebian, Paus Liberius diasingkan dan dipaksa menandatangani rumusan yang menghilangkan penggunaan istilah homoousion;
  • Kaisar Konstantine muda berubah pikiran dan meminta Athanasius untuk kembali menduduki Tahta Aleksandria;
  • Setelah ragu untuk memenuhi permintaan Kaisar Konstantine muda dan setelah dikirimi surat tiga kali oleh Kaisar, Athanasius kembali ke Aleksandria dari Aquileia melalui Treves, Roma, Adrianople dan Antiokhia, dan akhirnya ia menduduki lagi Tahta Aleksandria;
  • 345-355 Athanasius menduduki Tahta Aleksandria;
  • 350 menulis "Apologia", or "Defense against the Arians”;
  • 352 Paus Julius meninggal dan digantikan oleh Paus Liberius;
  • 356-362 Athanasius mengasingkan diri di padang gurun di Mesir bersama para rahib dan menulis "Apology to Constantius", the "Apology for his Flight", the "Letter to the Monks", and the "History of the Arians";
  • Atas desakan kaum Eusebian, Konsili Milan diadakan tahun 355. Tanpa dukungan Hosius yang juga diasingkan serta rekan-rekan klerus pendukung Athanasius yang tercerai berai, Paus Liberius mengumumkan pengucilan Athanasius;
  • 356 Athanasius ditangkap oleh sekelompok orang bersenjata saat melaksanakan pelayanan liturgi di Gereja St. Thomas di Aleksandria, dan dikucilkan kembali untuk ketiga kalinya;
  • 364 Kaisar Jovian wafat, diteruskan oleh Kaisar Valens yang mencabut edict yang diterbitkan Kaisar Julian. Athanasius kembali diasingkan;
  • 356 atas desakan kaum Eusebian, George dari Kapadokia diangkat oleh kekaisaran Konstantinopel menjadi Uskup Aleksandria;
  • 361 Kaisar Konstantin muda meninggal, diteruskan oleh Kaisar Julian. Bersamaan dengan pengangkatan Julian sebagai kaisar, kaum pagan mulai bangkit dan menggeser dominasi kaum Arian, termasuk di Aleksandria. Pada tahun yang sama George dari Kapadokia yang menduduki Tahta Aleksandria dibunuh. Kaum Arian menunjuk Pistus untuk menduduki Tahta Aleksandria;
  • 363 Kaisar Julian meninggal, diteruskan Kaisar Jovian. Pada tahun yang sama Athanasius kembali lagi ke Aleksandria;
  • 361 Kaisar Julian mengeluarkan edict yang mengijinkan semua uskup “Galilean” untuk kembali ke kota dan provinsi mereka;
  • 362 Athanasius kembali ke Aleksandria;
  • Iri melihat sambutan luar biasa terhadap Athanasius, Kaisar Julian meminta Prefek Mesir untuk mengusir Athanasius;
  • 364 Rakyat memberontak menuntut Athanasius kembali, dan dituruti oleh Kaisar Valens. Athanasius kembali menduduki Tahta Aleksandria;
  • 373 Athanasius meninggal dengan damai.

Sumber: https://www.newadvent.org/cathen/02035a.htm