Tour of Summa | Bagian I Pertanyaan 15: Gagasan di Dalam Allah

15. Gagasan di dalam Allah

Artikel 1. Ide atau konsep adalah pemahaman pikiran terhadap esensi. Ini adalah pemahaman tentang apa arti [suatu] definisi. Dengan demikian gagasan [tentang] manusia adalah genggaman pikiran [tentang] manusia itu sendiri. [Pemahaman tentang manusia] ini adalah cengkeraman pikiran dalam satu tindakan [terhadap] pemahaman tentang suatu esensi yang dapat ditemukan dalam banyak individu, dan memang ditemukan pada setiap pria, wanita, dan anak-anak. Dengan demikian ide atau konsep mewakili secara universal suatu esensi yang dapat ada secara nyata dalam diri individu. Ide atau konsep disebut spesies (atau, lebih lengkapnya, spesies yang dapat dipahami dan diekspresikan) di mana segala sesuatu dipahami. Sekarang, karena Allah memahami semua esensi dengan sempurna, kita mengatakan bahwa gagasan tentang segala sesuatu ada di dalam Allah.

Artikel 2. Namun gagasan tentang segala sesuatu di dalam Allah bukanlah spesies terpisah di dalam dirinya; gagasan-gagasan itu tidak membawa kompleksitas ke dalam kesederhanaan mutlak Allah. Pengetahuan Allah tidak berlipat ganda di dalam dirinya sendiri, tetapi hanya di dalam [pengetahuna] benda-benda ciptaan yang dikenal. Dalam mengenal dirinya sendiri, Allah mengetahui segala sesuatu yang dapat diketahui, dan karenanya esensi Allah adalah satu-satunya spesies yang mengetahui segala sesuatu. Inilah yang harus selalu kita ingat saat kita menggunakan ekspresi manusia yang tidak sempurna, "Di dalam Allah ada gagasan tentang segala sesuatu".

Artikel 3. Sejauh gagasan ilahi adalah konsep tentang hal-hal yang dapat diciptakan, itu disebut model atau contoh [eksemplar]. Sejauh ide-ide ini adalah konsep tentang hal-hal yang dapat diketahui dan bukan dapat diciptakan, mereka disebut tipe atau arketipe. Demikianlah kita katakan: di dalam Allah ada gagasan-contoh dan gagasan-tipe dari segala sesuatu.


Selanjutnya>>