11. Ketunggalan Allah
Artikel 1. Ketunggalan berarti kesatuan, dan kesatuan itu sama dengan keberadaan karena setiap keberadaan adalah satu hal itu [yaitu dirinya sendiri]. Suatu keberadaan tidak dapat digandakan atau dibagi menjadi suatu pluralitas dari dirinya sendiri. Membagi sesuatu menjadi beberapa bagian berarti menghancurkan kesatuannya dan juga menghancurkan keberadaannya sebagai benda itu. Namun setiap bagian adalah [terbentuk menjadi] satu bagian itu, [menjadi] satu hal itu; tetap saja benar bahwa keberadaan dan yang satu adalah benar-benar sama, meskipun ada perbedaan logis di antara keduanya.
Artikel 2. Yang satu dan yang banyak dikontraskan sebagai berlawanan. Yang banyak (yaitu, pluralitas, banyak, lebih dari satu) dapat dihitung atau diukur oleh unit, yaitu oleh yang satu. Dan suatu jumlah yang banyak (yaitu, dua atau lebih) bila diukur dengan satuan disebut bilangan. Jadi angka dikontraskan dengan satuan yang mengukur dan menentukannya.
Artikel 3. Ketika kita berbicara tentang ketunggalan Allah, kita berbicara tentang fakta bahwa ada satu Allah dan tidak bisa lebih dari satu Allah. Allah itu tidak terbatas, dan pluralitas yang tidak terbatas tidak mungkin ada. Jika, dengan anggapan yang mustahil, ada dua wujud tak berhingga, "X" dan "Y", maka [hanya salah satu dari dua pilihan ini benar]: entah (a) "X" dan "Y" akan memiliki kesempurnaan yang identik, dan dengan demikian akan menjadi satu wujud dan bukan dua; atau (b) "X" akan memiliki kesempurnaannya sendiri yang tidak dimiliki "Y", dan "Y" akan memiliki kesempurnaannya sendiri yang tidak dimiliki "X"; dengan demikian tidak ada makhluk yang tidak terbatas, karena apa yang tidak memiliki kesempurnaan adalah, oleh fakta itu, terbatas atau tidak sempurna. Dengan demikian, tidak dapat dibayangkan bahwa seharusnya ada lebih dari satu keberadaan tanpa batas. Artinya, tidak terbayangkan bahwa seharusnya ada lebih dari satu Allah.
Artikel 4. Karena keberadaan dan kesatuan adalah benar-benar sama, maka semakin sempurna suatu keberadaan itu semakin sempurna ketunggalannya. Allah adalah keberadaan absolut; oleh karena itu Allah adalah ketunggalan mutlak. (Ketunggalan Allah tidak bertentangan dengan trinitas Pribadi dalam Allah. Fakta ini akan dibahas nanti.)